
Dispakan dan Dinkes Periksa 20 Jenis Jajanan Anak Sekolah di Seputar SPENSA PULPU
Dispakan ''Pendidikan''
Sedikitnya 20 jenis jajanan anak sekolah yang dijajakan di seputaran SMP N 1 Pulau Punjung Sabtu 23 Maret 2019 diperiksa tim Dinas Pangan dan Perikanan dan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan tersebut merupakan buah kerjasama SMP N 1 Pulau Punjung pimpinan Riwahono, S.Pd dengan sejumlah Dinas yang mengelola kegiatan pangan dan kesehatan.
Menurut Riwahono, jajanan anak sekolah menjadi salah satu perhatiannya dalam rangka mewujudkan sekokah sehat. Jajanan anak sekolah memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan anak didiknya. Jika peserta didik dari SPENSA PULPU mengkonsumsi jajanan yang dicemari dengan zat berbahaya, maka kesehatan para peserta didik akan langsung terancam.
Di antara jajanan anak sekolah yang diperiksa oleh tim Dinas Pangan dan Perikanan dan tim Dinas Kesehatan adalah minuman teh es, es tebu, capucino, lontong, sate, nasi goreng dan beberapa jenis lainnya. Para siswa ditugasi untuk membeli satu porsi jajanan dan mendata nama nama penjualnya. Setelah terkumpul dan terdata, maka para siswa melakukan klaim biaya kepada sekolah dan sekolah melakukan klaim kepada Dinas Pangan dan Perikanan.
Setelah sampling jajanan terkumpul, tim Dinas Pangan dan Perikanan dan tim Dinas Kesehatan melaksanakan pemeriksaan di hadapan ratusan peserta didik. Kemudian kepada peserta didik diberikan penjelasan mengenai kebijakan pemeriksaan jajanan anak sekolah oleh Roni Fikaldri, SP dari Dinas Pangan dan Perikanan sekaligus mengenai akibat dari mengkonsumsi jajanan yang tidak higienis dan yang tercemar dengan zat berbahaya.
Menurut Riwahono, pemeriksaan jajanan anak sekokah yang dilakukannya adalah untuk mengetahui apakah dalam jajanan ada mengandung formalin, zat pewarna tekstil dan siklamat dan borak. Empat zat berbahaya ini memang kerap digunakan oleh pedagang jajanan anak sekolah agar tampilan dan rasa enak serta agar disuki oleh para siswa. "Padahal zat tersebut berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus. Bisa menjadi penyebab penyakit kangker," sambung Riwahono.
Sementara ketua Tim Pemeriksa Jajanana Anak Sekolah Dinas Pangan dan Perikanan Zuraida Khaidir, S.Pi menyebut, dari hasil pemeriksaan jajanan anak sekolah yang dilakukannya menggunakan tes kit, hasilnya, jajanan anak sekolah yang dijual di radius 500 meter dari SPENSA PULPU dinyatakan tidak tercemar dengan zat berbahaya (siklamat, rhodamin B maupun Borak). " Cuma ada satu yang harus kita waspadai," kata Zuraida.
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, Budi Waluyo, S.PKP mengatakan, pihaknya gembira dapat merealisasikan kerjasama yang sudah dijalin bersama SPENSA PULPU. Kegiatan pemeriksaan jajanan anak sekolah ini merupakan bagian dari kerjasama keamanan pangan. Masih ada beberapa kegiatan lagi yang akan dilaksanakan di SPENSA PULPU. " Mudah mudahan segera bisa kita realisasikan," kata Budi.
Sumber : https://www.kantorberitathetarget.com/berita-dispakan-dan-dinkes-periksa-20-jenis-jajanan-anak-sekolah-di-seputar-spensa-pulpu.html